Palembang Invasion : Start Small. Start Now.

Teks Wawancara oleh TaxlanSemua Materi Photo dari Arsip Palembang Invasion Kapan terakhir kali menemukan album kompilasi di Palembang? Jika memang akhirnya tak salah ingat, ada satu album kompilasi dulu tahun 2014-2015. Sebuah album kompilasi besutan brand besar kenamaan. Yang lumayan disayangkan dari sebuah projek kerjasama brand berkala, hasrat kelanjutannya mesti menemukan alasan yang lumayan lebih kompleks. Walau, inisiasi di luar itu juga punya problem yang … Lanjutkan membaca Palembang Invasion : Start Small. Start Now.

Ritma Utopia Rully Shabara

Teks Wawancara oleh TaxlanCover Photo oleh Jo Bernie @supafakes . “MAS RULLY! GILA! ALBUM BARU IMPOSSIBLE RHYTM NYAAAA” . . . Persis. Semua huruf kapital, tanda seru di dua kata di antaranya, dan huruf vokal terakhir yang berganda. Itu adalah pesan teks persis yang saya kirim ke Mas Rully, saat mendengar album terbarunya dia yang dirilis beberapa jam sebelumnya. Malam itu, dini hari, hampir jam … Lanjutkan membaca Ritma Utopia Rully Shabara

Sisi Berwarna SVVARA

oleh Taxlan Hari itu berjalan seperti biasanya, tak juga begitu yang spesial selain satu pertemuan yang harus dituntaskan, pertemuan dengan Brian, satu kawan dengan komunitas filmnya yang produktif gila. Brian jadi satu contoh paling gamblang dari teman-teman yang belakangan juga saya sering bertemu : umur awal 20an, punya banyak resource, aktif secara sosial (dan media sosial), ekploratif, mengoptimalkan apa yang utama mereka punya sekarang. Teknologi. … Lanjutkan membaca Sisi Berwarna SVVARA

10 Film Terbaik 2021

Teks Oleh Sir Dayat Hai, apa kabar ? “sehat – sehat ya” 2021 secara personal berlalu dengan kondisi jatuh bangun, lost and found, dan tempo naik dan turun. Sebuah era haru biru tentang penyembuhan secara adiksi dan psikis, namun sangat menyenangkan karena tragedi harus cerdik diracik menjadi bahan bakar berkarya, walau dirasa klise diantara hingar bingar isu keresahan mental. Film adalah serotonin lainya sebagai pelarian … Lanjutkan membaca 10 Film Terbaik 2021

Sirkus Moral : 7gram

Oleh Taxlan Penghidupan Kembali Arak-arakan Serapah Dursila Glorifikasi masa lalu di beberapa bagian memang cukup mengesalkan. Apa coba yang mau dibandingkan? Lantas setelah dibandingkan mau dibagaimanakan lagi? Toh juga lewat. Dengan pertanyaan (atau bisa juga pernyataan) yang sama persis, jawaban bisa saja tak sama. Karena memang selalu punya dua sisi, ketika glorifikasi itu hanya bermuara pada romantisme kosong, yah mungkin omong kosong. Omong kosong menyenangkan … Lanjutkan membaca Sirkus Moral : 7gram

Dendang Lalai : Semakbelukar dan Diskursus Kemelayuan

oleh Rylian Chandra Pada Desember 2013, Semakbelukar resmi membubarkan diri saat penampilan terakhir mereka di Kineruku, Bandung. Acara itu sedianya menjadi release party dari beberapa album Semakbelukar yang sebelumnya dirilis oleh Elevation Records. Namun apa dinyana, acara tersebut menjadi penampilan terakhir Semakbelukar. Pihak penyelenggara, Elevation Records, baru mengetahui Semakbelukar telah sepakat membubarkan diri saat Semakbelukar tiba di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan untuk manggung di Jatiluhur … Lanjutkan membaca Dendang Lalai : Semakbelukar dan Diskursus Kemelayuan

“Yakali datang ke gigs cuma jadi tempat penitipan barang orang.”

Oleh Taxlan Langsung saja. Karena memang untuk tulisan perempuan, sebenarnya yang paling relevan adalah perempuannya sendiri yang mengutarakan. Saya juga tak mau sok tau dan merasa penting untuk membicarakan isu yang sebenarnya saya tak begitu mengerti. Kawan-kawan di Palembang sangat senang ketika moshpit dan gigs dari hari ke hari makin inklusif, terutama dengan bias gender. Moshpit dan Gigs seharusnya memang milik semua orang, semua gender … Lanjutkan membaca “Yakali datang ke gigs cuma jadi tempat penitipan barang orang.”

Sawibeatz : “Semua berawal karena Messin’ Around dengan ini semua.”

Oleh Taxlan Dekade belakangan jenis Hip-Hop yang saya senangi, di Indonesia, menemukan posisinya yang benar-benar meledak menurut saya. Saya bisa sangat berlebihan di bagian ini. Barometer ini tentu dengan Roster Grimloc Records sebagai gerbong terdepan. Dari Timur ke Barat, Aceh, Bandung, Surabaya, Denpasar sampai Indonesia bagian Timur. Setiap daerah akhirnya malah bisa membawa krakternya masing-masing untuk dikawinkan dengan hip-hop; Dari beats, musik tradisional sampai aksen. … Lanjutkan membaca Sawibeatz : “Semua berawal karena Messin’ Around dengan ini semua.”

Candei : Ghimbe di Jage Jangan di Rusak

“Musisi Indonesia emang slalu ga pernah habis ide dan semangat buat karya karya original dari kota ke kota. CANDEI, grup folk asal Muara Enim, Sumatera Selatan akhirnya melepas single perdananya yang liriknya bertutur dengan bahasa Besemah yang berisi petuah untuk menjaga kampung, lingkungan dan hutan.” — Synchronize Radio Tak bisa tidak, di Sumatera Selatan, keberanian geliat dan atmosfir kelompok musik kebaruan untuk kembali menggubah potensi … Lanjutkan membaca Candei : Ghimbe di Jage Jangan di Rusak